Friday, December 18, 2015

BEGINILAH KRONOLOGI PERANG-PERANGAN DI FESTIVAL BUDAYA LEMBAH BALIEM

http://johanesjhonfranto.blogspot.com/2015/12/perang-perangan-hanya-terjadi-di.html 

PERANG-PERANGAN HANYA TERJADI DI FESTIVAL BUDAYA LEMBAH BALIEM (FBLB)


Beragam budaya dan kesenian yang dimiliki bangsa Indonesia membuat kita tidak henti-hentinya berdecak kagum. Sungguh Pesona Indonesia sangat memikat hati. Mulai dari ujung barat indonesia sampai timur indonesia, tidak ada yang dapat kita dustakan dari setiap yang disediakan Sang Pencipta.
Pada tanggal 7 Agustus 2015, event yang dilaksakan di Timur Indonesia tepatnya di Distrik Wosi, Kota wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Tidak jauh dari pusat kota Wamena, sekitar 15 KM Festival Budaya Lembah Baliem di laksanakan. Kebetulan saja saya sedang bertugas di Kabupaten Jayawijaya sebagai Tenaga pendidik dari Jalur Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T) LPTK Penyelnggara Universitas Riau. Menjadi sebuah keberuntungan saya bisa berada diantara mereka untuk meramaikan event ini. Tidak lupa saya membawa beberapa keperluan seperti Kamera untuk merekam setiap momen kegiatan Festiva Budaya Lembah Baliem, karena ini akan menjadi kenang-kenangan yang akan saya bawa nanti di kampung nanti, dan bercerita kepada sanak saudara.
Event ini bertujuan untuk memajukan setiap budaya yang ada di Lembah Baliem, agar tidak tergerus oleh kemajuan zaman dan tetap lestari.Event ini dibuka resmi oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP  Di dalam kegiatan Festival Budaya Lembah Baliem ini menampilkan beberapa atraksi-atraksi semi ekstrim yang menggambarkan bagaimana kehidupan di lembah baliem ini. Perang-perangan, Lomba Karapan Babi (yang biasanya kita sering dengar lomba karapan sapi/kerbau), lomba memanah, lomba alat musik tradisional Lembah Baliem seprti Pikon, dan Menari khas daerah berbeda-beda.



Festival ini diikuti oleh beberapa daerah/Distrik disekitar Lembah Baliem seperti Pyramid, Wamena, Asologaima, Wosi, Usilimo, Hepuba, Kurulu, Mulima dan lain-lain.
Di Kabupaten Jayawijaya ini yang Masyarakatnya mayoritas pemeluk Agama Kristen. (tenang foto yang anda lihat bukan perang betulan, itu hanya parade saja)


Atraksi Perang-perangan yang mereka tampilkan itu berupa sebuah cerita atau tragedi yang terjadi dikehidupan nyata ketika mereka sedang berkebun, kemudian datang beberapa orang musuh yang masuk kedaerah perbatasan wilayah kekuasaan salah satu suku dan mencuri/menjarah. Biasanya penjarahan hasil kebun ternak  (babi), dan anak perempuan. Karena aksinya diketahui oeh salah seorang, maka yang menjadi saksi mata akan berteriak khas Suku Dani. "ooeeoooooo...uuuuEEEOOoooooo..." berteriak-teriak sekeras-keras nya sehingga memanggil pasukan sukunya dan siap melakukan serangan balik. Maka terjadilah perang antar suku. Kira-kira begitu lah kronologi yang mereka tampilkan di Atraksi Perang-perangan. Formasi serangan yang disiapkan untuk menyerang pihak lawan.
Saat perang-perangan terjadi, banyak korban berjatuhan, ada yang terkena panah, tobak ataupun hantaman benda-benda tumpul. Jangan Kaget ini hanya ekting saja.
 Bukan cuma orang-orang dewasa saja yang ikut berpartisipasi meramaikan event, anak-anak juga ikut hadir. Mereka hitam pekat begitu dilapisi sama arang, konon katanya untuk kamuflase ketika melakukan persembunyian.
Salah seorang Guru SM3T yang tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto bersama Mama-mama dan meramaikan acara Festival Budaya Lembah Baliem.


 Saya juga tidak ketinggalan untuk meng-abadikan Moment ini.





Teman-teman jangan malu dengan Budaya bangsa Kita Sendiri, walaupun kita bukan termasuk suku Dani atau pun Suku yang ada di Lembah Baliem, kita Juga ada didalam nya, Suku bangsa Indonesia beragam secara otomatis kita ada didalam nya untuk melestarikannya. Lihatlah, Wisatawan Asing ini dia berasal dari Amerika dan ikut serta didalamnya. Dia menggunakan Koteka dan Kare-kare Dikepala, di warnai hitam menggunakan arang. Lucu yaa..... ya karena dia semua penonton sangat ramai dan gemuruh menyaksikan aksi kocaknya ketika melakukan serangan dari suku yang diikutinya. Wisatawan asing dari Jepang, Australia, China, Korea dan banyak Negara lainnya.


 Event ini dilaksanakan setiap tahunnya dilembah baliem, dan rencananya Tahun depan akan di adakan di Distrik Walesi Kabupaten Jayawijaya, Papua. Sampai jumpa ditahun depan. Terima kasih

2 comments:

  1. maksih risah, dari sluruh postinganku, kau yg pertama komentar. bantu aku mengembangkan blog gak seberapa ini yaaa. hahaha

    ReplyDelete